Di pohon yang besar, ada dua ekor monyet sedang memakan buah apel. Sembari makan, mereka berbincang.




“Tono, temani aku besok ke sungai. Aku ingin mandi di sungai,” kata Rudi, monyet yang ekornya lebih panjang.

“Baiklah, jam berapa kita pergi besok? Aku juga ingin mandi di sungai. Sudah lama aku tidak mandi di sungai,” jawab Tono.

“Jam delapan pagi, kita bertemu di sungai,” kata Rudi.
“Baiklah.” Tono mengangguk. Mereka saling berjanji untuk mandi di sungai jam delapan pagi.

Keesokan harinya, Tono sudah sampai di sungai dan menunggu kedatangan Rudi tepat jam delapan pagi. Namun, sejam berlalu, Rudi belum juga datang. Tono jadi sangat kesal kepada Rudi. Saat itu, seekor buaya menghampirinya.

“Ada apa, Tono, kenapa kau terlihat kesal?” tanya Buaya.
“Rudi, sahabatku, berjanji untuk bertemu disini jam delapan pagi. Kami ingin sama-sama mandi di sungai. Namun, ia tak kunjung datang,” jawab Tono.
“Hmm, kurasa ia tidak akan datang, ini sudah jam sembilan,” kata Buaya.

Mendengar kata-kata Buaya, Tono lalu pulang. Ia tidak jadi mandi di sungai. Dalam hatinya, ia merasa sangat kesal pada Rudi. Rudi tak menepati janjinya. Semenjak itu, Tono tak mau lagi percaya pada Rudi.

Nasihat :

Orang yang suka ingkar janji tidak akan dipercaya orang lain.