Suatu hari, Kura-kura pergi mencari makanan di hutan. Ia ingin memakan buah yang manis, dan buah-buah yang manis hanya ada di hutan.

Tiba-tiba dari arah berlawanan, semua binatang berlari sangat cepat. Mereka tampak ketakutan. Kura-kura bingung. Ia pun mencegah Monyet, dan menanyakan apa yang terjadi.

“Apa yang terjadi, Monyet? Mengapa semua binatang berlari sangat kencang?” tanya Kura-kura.

“Ada pemburu, Kura-kura. Ayo, cepat lari! Nanti kau tertangkap!" kata Monyet, panik.

Kura-kura pun berbalik arah hendak pulang ke rumah. Namun...
Hap!!!
Olala, Kura-kura tertangkap oleh pemburu. Pemburu pun membawa Kura-kura pulang.

Sesampainya di rumah, Kura-kura dimasukkan ke dalam kandang. Kakinya diikat, dan ia diberi banyak makanan.

“Makanlah yang banyak, Kura-kura. Agar dagingmu banyak, dan keluargaku kenyang memakanmu," pikir pemburu.

Sebenarnya Kura-kura masih takut dan bingung. Namun karena ia sudah sangat Iapar,  ia pun memakan makanan itu. Tak Iama setelah itu, Monyet datang menghampiri. 

“Hai, Kura-kura. Tampaknya makananmu sangat banyak,” ucap Monyet.

“Memang benar pemburu sangat menyayangiku. Kini, aku tak perlu repot-repot Iagi mencari makanan ke hutan,” balas Kura-kura.

“Wah, jika aku bisa menggantikan Kura-kura, pasti aku tak akan kelaparan,” pikir Monyet.

Monyet pun mencari akal. Aha! Monyet mempunyai ide yang cemerlang.

“Apa kau tak rindu dengan rumahmu dan keluargamu? Pasti sekarang mereka sedang mencarimu,” ucap Monyet.

“Benar juga katamu, Monyet. Aku ingin pulang ke rumah,” kata Kura-kura, bersedih.

“Tidak usah sedih, Kura-kura. Aku bersedia menggantikanmu,” ucap Monyet, berpura-pura baik. Padahal, ia hanya menginginkan makanan Kura-kura.
lkatan Kura-kura pun dilepas, Ialu digantikan oleh Monyet. Monyet merasa sangat senang, karena bisa mendapatkan makanan Kura-kura. Begitu pun Kura-kura, ia bisa pulang ke rumah.

Setelah kepergian Kura-kura, monyet yang serakah itu menghabiskan makanannya. Namun, tiba-tiba pemburu datang. Monyet menjadi ketakutan. Pemburu bingung, karena Kura-kura telah berganti menjadi Monyet.
Tapi, ia tak peduli, asalkan ia bisa makan daging malam ini.

Sejak saat itu, Monyet yang serakah tak pernah terlihat Iagi di hutan.

Pesan Moral
Serakah hanya akan merugikanmu. Jadi jangan serakah, kawan.