Alkisah, hiduplah seorang nelayan miskin disuatu Desa. Pekerjaan sehari-harinya adalah mencari ikan. Ikan-ikan tangkapannya dijual di Pasar. Suatu hari, ia menemukan ikan yang sangat besar dan bersinar. Namun, ketika ikan itu hendak diambil, tiba-tiba berubah menjadi seorang gadis yang cantik. Nelayan tersebut terkesima.
“Siapa kau?” kata si Nelayan.
“Saya adalah seorang Putri dari langit yang dihukum menjadi ikan. Saya akan sangat berterima kasih jika kau mengizinkan saya tinggal di rumahmu,” kata Putri itu.
Tanpa berpikir panjang, si Nelayan langsung membawa ikan itu ke rumahnya. Ia lalu menikahi putri itu dan mereka menjadi keluarga. Namun, sebelum menikah, si Putri mengajukan syarat. Syarat itu adalah si Nelayan tidak boleh memanggilnya putri ikan.
Jika dilanggar, sang Putri akan kembali ke Kerajaan Langit. Si Nelayan mengerti dan berjanji untuk tidak mengatakannya.
Suatu hari, si Nelayan pulang dengan perut lapar. Di rumah, ia tak menemukan sedikit pun makanan. Ia gusar dan marah, lalu memanggil istrinya. Saat itu, istrinya sedang tidak ada di rumah.
Si Nelayan menggerutu dan menyebut Putri ikan. Petir tiba-tiba menyambar dan hujan deras datang. Nelayan menyadari bahwa ia telah melanggar janjinya. Sejak itu, istrinya tak pernah kembali. Ia pulang ke langit dan nelayan itu selamanya tak bisa bertemu dengannya.
Nasihat :Kita harus memegang janji yang kita buat. Sekali ingkar, orang lain akan susah percaya lagi kepada kita.