Di sebuah kerajaan, ada seorang putri yang sangat cantik. Putri itu bernama Putri Rose. Ia memiiiki rambut merah yang indah. Putri Rose juga bersuara merdu. Penghuni istana sangat menyukai suaranya yang merdu itu. Setiap sore, Putri Rose berdiri di balkon istana untuk bernyanyi. Saat itulah, burung emas akan datang dan menemani Putri Rose. Burung itu akan berdiri di pundak Putri Rose, bergembira mendengarkan nyanyian Putri Rose yang sangat merdu.


Ajaibnya, saat Putri Rose bernyanyi, rambut merah Putri Rose akan bersinar dengan sangat indah. Keajaiban lainnya yaitu penghuni istana akan bermimpi indah setelah mendengar nyanyian Putri Rose tersebut. Hal itu membuat seorang penyihir jahat iri.

Ya! Itu karena banyak orang menyukai Putri Rose, sementara dirinya tak disukai siapa pun. Penyihir jahat itu pun mendatangi Putri Rose.
“Aku akan mengubah rambutmu menjadi hitam pekat,” seru penyihir jahat.

Seketika, rambut Putri Rose berubah menjadi hitam pekat. Putri Rose menjadi sangat sedih. Rambutnya tak lagi bersinar seperti dulu. Bahkan saat dirinya bernyanyi, nyanyiannya tak lagi seindah dulu. justru, nyanyiannya membuat penghuni istana bermimpi buruk.
“Aku ingin rambutku kembali Iagi seperti semula,” ujar Putri Rose, murung.

“Celupkan rambut hitammu di air yang ada bunga mawarnya. Rambutmu akan kembali seperti semula,” celetuk burung emas tiba-tiba.

Putri Rose Ialu memetik beberapa mawar di taman istana. Ia menaruh mawar itu di daIam sebuah baskom yang berisi air: Kemudian, ia mencelupkan rambutnya ke dalam air itu. Olala, rambut Putri Rose kembali menjadi merah mengikiap. Sungguh terlihat indah.

“Terima kasih, burung emas. Kau memang teman terbaikku," ucap Putri Rose.

Mengetahui hal itu, penyiihir jahat menjadi kesal. la tak menyangka jika sihirnya bisa dimusnahkan dengan air bunga mawar. Putri Rose Ialu bernyanyi di balkon istana.

Wah, rambut Putri Rose kembali bersinar amat indah. Penghuni istana dan rakyatnya pun bisa menikmati suara Putri Rose yang merdu Iagi.

Pesan MoralKetika temanmu memiliki masalah, bantulah dia.