Pada suatu hari, hiduplah sebuah keluarga serigala yang terdiri dari ibu serigala, ayah serigala, dan anak mereka, si Abu-abu. Abu-abu menjadi anak kesayangan dan selalu mendapat perhatian penuh dari kedua orang tuanya. Namun suatu hari, ibu serigala melahirkan seekor serigala betina yang diberi nama si Putih. Pada mulanya Abu-abu gembira karen menjadi kakak, tapi lama kelamaan ia menjadi kesal.

Ia kesal karena adiknya yang baru lahir mendapat semua perhatian yang ia miliki dari kedua orang tuanya selama ini.  Abu-abu merasa tidak diperhatikan dan disayang lagi oleh kedua orang tuanya. Hingga suatu hari, Abu-abu meminta agar adiknya dihilangkan saja kepada bintang di langit.

Pagi harinya, Abu-abu bangun kesiangan dan segera menuju ke dapur karena lapar. Ia melihat kedua orang tuanya sedang duduk di meja makan dan nampak sedih. Samar-samar ia mendengar bahwa mereka merindukan adiknya dan adiknya tidak di rumah. Abu-abu langsung teringat dengan permintaannya kepada bintang tadi malam. Ia senang permintaannya terkabul tapi juga sedih melihat kedua orang tuanya yang sedih karena ketidakhadiran adiknya di rumah.

Abu-abu pun kembali ke kamar dan menangis menyesali permintaannya. Ia berkali-kali mengucapkan doa agar adiknya dikembalikan. Lalu tiba-tiba ibu masuk ke kamar dan keheranan melihat Abu-abu menangis.  Ia bertanya mengapa anak laki-lakinya menangis. Abu-abu pun menceritakan semuanya.

Ibu tersenyum lalu mengelus kepala Abu-abu dengan lembut.

“Putih tidak hilang, Nak. Ia sedang di rumah nenek. Ayah dan Ibu memang merindukan adikmu tapi nanti sore Putih sudah pulang, kok.” jelas Ibu sambil mencubit pipi Abu-abu.

Abu-abu pun merasa lega dan bersyukur. Sepulang adiknya dari rumah nenek, Abu-abu menjadi lebih sering menghabiskan waktu bermainnya bersama Putih,  dan kedua orang tuanya pun menjadi lebih sayang pada Abu-abu.


pesan moral   : Rukun dan  saling menyayangilah  sesama saudara.