Burung Lark membangun sarang di ladang gandum. Ia bertelur dan merawat anak-anaknya disana. Waktu terus berlalu, gandum yang ditanam di ladang itu semakin besar dan menguning. Anak-anak Burung Lark mendengar percakapan para petani gandum.

“Kapan kita akan memanen gandum kita ini Ayah”
“Kita akan memanggil teman-teman dan tetangga kita untuk memanen gandum ini secepatnya,” kata sang Ayah. Mereka lalu mengadu kepada Burung Lark.

Burung Lark berkata “Kalian tidak usah cemas. Jika petani berkata seperti itu, maka mereka akan memanen dalam waktu yang masih lama. Karena mereka masih memanggil teman-teman dan tetangga mereka. Jadi, kalian tak usah khawatir.”

Keesokan harinya anak-anak Burung Lark mendengar percakapan petani lagi. “Kapan kita akan memanen gandum ini, Ayah? Gandumnya sudah menguning dan berjatuhan.”
“Baiklah, kita akan memanen nanti sore. Kita tidak bisa menunggu tetangga dan teman-teman lagi,” kata sang Ayah. 
Mendengar itu, anak-anak Burung Lark langsung mengadu kepada Burung Lark.
“Kalau begitu, kita harus segera pergi dari sini. Jika manusia sudah berniat mengerjakan pekerjaannya sendiri, mereka tidak akan menundanya lagi.” Kata Burung Lark.


Burung Lark dan anak-anaknya pun terbang meninggalkan ladang gandum. Saat memanen, petani melihat ada sarang Burung Lark, namun sudah kosong.

Nasihat :

Lakukan segala sesuatunya sendiri jika bisa kamu lakukan. Selalu bergantung pada orang lain  akan membuatmu malas.