Diceritakan, seekor kuda dan keledai. Pada cerita ini sikeledai yang iri dengan keidupan sikuda yang selalu dirawat dengan baik oleh pemiliknya.


Sikeledai sangat iri karena sikuda ditempatkan dikandang yang selalu bersih, diberi makanan enak, selalu di mandikan, dan si kuda juga tidak pernah disuruh bekerja.

Iri nya sikeledai, ia harus selalu bekerja keras setiap hari mengangkat barang bawaan, harus menarik gerobak yang berat, ia tak pernah dimandikan oleh tuannya, diberi makan seadanya, dan ia juga ditempatkan disebuah kandang yang kotor karena jarang sekali kandang si keledai dibersihkan.

Di hari yang penuh kesempatan, sikeledai menghampiri sikuda dikandangnya. Sikeledai mengeluh dan berkata kepada sikuda.
"Hey kuda, hidupmu sangat enak, penuh kasih sayang dari situan kepadamu. Kau ditempatkan dikandang yang bersih dan diberi makan yang enak. Sedangkan aku Diberi makan seadanya dan ditempatkan dikandang yang kotor. Selain itu pula setiap hari aku harus berkerja keras. Sebetulnya aku sangat iri kepada mu kuda!!!"

"Keledai, sebenarnya kau tidak tahu. Kamu lah yang paling beruntung didunia ini daibandaingkan dengan ku. kau hanya melihat kehidupan ku disini saja, kau tidak melihat kehidupanku yang penuh resiko" jawab sikuda.

Sikeledai pun menjadi heran apakah benar sikuda mempunyai beban resiko yang berat, yang ia ketahui adalah sikuda selalu dirawat dengan sangat baik oleh Situan.

"Maksudmu sangat beresiko bagaimana kuda, aku tidak mengerti yang kau katakan kuda" si keledai bertanya kembali kepada sikuda

"Iya keledai hidupku penuh resiko bahkan aku bisa terluka parah dan bisa mati kapan saja. Saat terjadi perang, tuan naik diatas punggungku dengan bersenjatakan lengkap. Apa bila musuh lebih kuat, aku bisa saja terluka parah dan bahkan mati di medan perang." Jawab sikuda.

Mendengar semua itu sikeledai mulai menyadari bahwa selama ini dia sudah salah. Ternyata nasibnya jauh lebih beruntung di bandingkan si kuda.


Pesan dari cerita ini, kadang kita melihat kehidupan orang lain jauh lebih beruntung dibandingkan dengan kehidupan kita. Padahal kenyataannya belum tentu apa yang kita sangkakan. Dan selain itu, pasti ada banyak orang yang nasibnya tidak sebaik kita. Marilah kita bersyukur dengan apa pun yang kita dapatkan dan kita miliki.