Pada suatu hari di hutan yang indahsi kancil mempunyai sahabat seeokor ikan Paus. Mereka saling mengenal dan menjadi sahabat ketika Kancil sedang berjalan di tepi laut, dan saat itu kancilmelihat ada seeokor ikan Paus yang terdampar, lalu Kancil menolongnya hingga ikan Paus itu selamat. Sejak kejadian itu, Paus sering mengajak Kancil menikmati pemandangan laut yang indah dengan menaiki badan paus.

Kancil gembira dan senang sekali bisa naik ikan Paus dan mengelilingi laut yang luas. Keinginan Kancil akhirnya terpenuhi oleh sahabatnya itu. Pada suatu hari Kancil menunggu Paus di tepi laut, tapi, hingga sore tiba, Paus tidak datang. “Kenapa sahabatku Paus tidak datang ya?” tanya Kancil dalam hati. “Ah, mungkin Paus sedang ada urusan penting, aku pulang sajalah” kata Kancil sambil melangkahkan kaki meninggalkan laut. Ia berharap Paus baik-baik saja dan segera mendapat kabar darinya.

Sementara itu di dasar laut, di istana para Paus sedang mengalami musibah, sang raja Paus menderita penyakit aneh dan para punggawa istana sedang berkumpul untuk mencarikan tabib yang bisa menyembuhkan penyakit raja Paus. Seluruh rakyat Paus termasuk sahabat kancil juga diberi perintah untuk mencari tabib itu. “Mungkin sahabatku Kancil bisa membantuku mencarikan tabib untuk raja” gumam Paus dalam hati. Waktu itu juga Paus pergi menemui Kancil di tepi laut. “Dimana si Kancil ya?, baiklah akan ku tunggu dia disini” ucap Paus. Matahari pun sudah hampir terbenam dan Paus masih menunggu Kancil di tepi laut, Akhirnya Kancil pun datang.

Kancil senang sahabatnya baik-baik saja. “Hai, Paus sahabatku, kemarin kamu tidak datang ada apa?” tanya Kancil. “Iya, Kancil. Kemarin ada masalah besar di istana Paus, maafkan aku ya karena aku tidak sempat datang menemuimu” jawab Paus. “Ada masalah apa di istana Paus” tanya Kancil penasaran. “Sudah lebih 5 hari raja Paus sakit aneh, semua rakyat Paus di perintahkan membantu untuk mencarikan tabib untuk mengobati penyakit raja. aku sendiri juga bingung harus mencari tabib kemana. Apakah kamu punya kenalan tabib, sahabatku Kancil?” tanya Paus. “Di Bangsa Kancil memang ada tabib yang hebat, tapi aku tak tahu rumahnya, dan sudah lama beliau juga tidak pernah terdengar kabar” jawab Kancil.

Harapan mulai ada di benak Paus, lalu dia memohon kepada Kancil. “Tolong aku, Kancil. Carikan rumah tabib itu, aku harap kamu bisa menolongku” pinta Paus dengan memohon. “Baiklah, sahabatku. Aku akan mencari tahu keberadaan tabib itu, kasih waktu aku 2 hari ya, Paus” kata Kancil. “Baiklah, Kancil. 2 hari besok aku tunggu kamu disini sore hari” jawab Paus lalu pergi. Kancil segera pulang ke rumahnya dan mengumpulkan informasi tentang keberadaan tabib itu. Tapi, tak ada informasi yang bisa di dapatkan Kancil tentang tabib itu. Akhirnya Kancil melanjutkan pencariannya esok hari.

Di pagi hari Kancil masih tertidur, tiba-tiba seekor Rusa datang dan membangunkan Kancil. “Hai, Kancil. Ayo bangun” teriak Rusa. “Apa apa, Rusa. Kau bangunkan aku pagi-pagi sekali, aku masih ngantuk” kata Kancil. “Aku membawa kabar gembira untukmu, bukanya kamu sedang mencari tabib sakti yang lama menghilang?” tanya Rusa. “Iya, Rusa. Kamu bisa menunjukkan padaku rumahnya sekarang?” pinta Kancil. “Aku bisa mengantarmu ke rumah tabib itu. Namun semua itu ada syaratnya, Kancil” jawab Rusa. “Apa syaratnya, Rusa” tanya Kancil lagi. “Kamu harus memberiku semua persediaan ketimun mu dirumah” jawab Rusa. “Baiklah, Rusa. akan ku berikan semua persediaan makananku untukmu, asal kau antarkan aku ke rumah tabib sakti itu. Demi sahabatku” jawab Kancil.

Akhirnya Kancil menyerahkan semua persediaan makanannya kepada Rusa, demi menolong sahabatnya, Kancil ikhlas. “Apakah kamu tidak takut kelaparan, Kancil” tanya Rusa. “Demi menolong sahabatku, aku ikhlas, Rusa” jawab Kancil. Kejadian aneh pun terjadi, tiba-tiba Rusa berubah menjadi seekor Kancil yang tua. “Siapa kau” tanya Kancil ketakutan. “Aku adalah tabib sakti yang kamu cari. Aku berubah wujud hanya untuk menguji kesetiaanmu kepada sahabatmu. Sekarang ayo kita menemui temanmu Paus, aku akan menyembuhkan penyakit raja Paus” jawab tabib sakti.

Akhirnya, Kancil mengajak tabib sakti menemui Paus, mereka bertiga merangkat ke isatana Paus. Disana mereka di sambut oleh Pengawal istana. Tabib sakti langsung di antar menemui raja yang sedang sakit. Tabib memeriksa penyakit raja, lalu memberikan ramuan obat untuk diminum, Selang beberapa saat kemuadian, raja Paus langsung sembuh dari sakitnya. Seluruh pengawal dan rakyat istana Paus gembira mendengar raja sudah sembuh dari sakitnya. Raja Paus sangat berterima kasih kepada tabib sakti dan memberikan hadiah kepada tabib sakti. Demikian juga Paus sahabat Kancil, ia diangkat menjadi pengawal kepercayaan di istana Paus.


 Pesan Moral :  Sahabat sejati adalah mereka yang tak akan meninggalkanmu saat masalah menimpamu.”