Peri Jahat tidak menyukai Peri Baik. Ia menyusun rencana untuk menjatuhkan Peri Baik. Suatu hari, ia menjerit dan berteriak minta tolong. Semua peri datang ke kamarnya dan bertanya apa yang terjadi.




“Ada yang mencuri kalungku,” kata Peri Jahat. Ratu Peri lalu mengambil inisiatif untuk menggeledah semua kamar peri. Setelah beberapa waktu, kalung Peri Jahat ditemukan di kamar Peri Baik.

Peri Baik, yang tidak merasa mencuri kalung itu, terkejut. Ternyata, semalam, saat Peri Baik tertidur, Peri Jahat masuk ke kamarnya dan meletakkan kalung itu dilaci meja Peri Baik.

Ratu Peri menghukum Peri Baik dengan cara menyuruhnya membersihkan semua taman di istana Peri. Peri Baik tidak bisa melawan perintah Ratu Peri. Saat sedang bekerja, seekor tikus tiba-tiba datang ke tengah para peri.

“Saya melihat Peri Jahat masuk ke kamar Peri Baik dan meletakkan kalungnya ke dalam laci Peri Baik. Peri Baik tidak bersalah,” kata tikus itu.
Seketika Ratu Peri marah. Karena ulah jahatnya, Peri Jahat diusir dari istana para peri.

Nasihat :Rasa benci dan fitnah akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Setiap orang diciptakan mempunyai kelebihan dan kekurangan.