Disudut ruang kamar mandi, sebuah kain pel yang baru saja dipakai terlihat basah. Ia terlihat muram dan kesal. Ia pun mengeluh atas kondisinya. “Aku selalu dipakai untuk lantai dan membersihkan semua kotoran.” Katanya.



Keluhan itu didengar oleh sapu. Sapu menjawabnya, “Nasib kita sama saja. Aku juga selalu dipakai untuk membersihkan kotoran, abu, pasir, dan semua yang jorok.”

Kain pel dan sapu merengut dan bermuka masam. Saat itu, Kemoceng turut dalam Perbincangan. “Nasib kita sama. Aku juga digunakan untuk membersihkan debu dan pasir. Aku juga selalu terkena kotoran dan debu yang membuat tubuhku hitam.”

“Kalau begitu, kita memiliki nasib yang sama. Sungguh rasanya tak adil saat kita diperlakukan seperti itu,” kata kain pel.

Tiba-tiba, Malaikat muncul di depan mereka. Mambuat mereka terkejut. 

“Kalian bertiga sungguh tidak boleh mengeluh. Kalian sangat berarti bagi kebersihan manusia. Kalian sangat penting dan harusnya bersyukur karena sangat dibutuhkan.”

Mereka bertiga pun sadar akan keluhannya selama ini. Mereka segera meminta maaf kepada Malaikat atas keluhan masing-masing.

Nasihat :
Syukuri dan jalani dengan senang hati apa yang menjadi tugasmu. Sebab dengan itu, membuat kita menjadi berarti dan berguna bagi orang lain.