Didasar lautan biru yang luas, hiduplah sekelompok karang laut. Mereka hidup dengan damai dan menjadi tempat tinggal bagi banyak hewan laut. Para hewan sangat menyayangi dan melindungi mereka. Seiring waktu, karang laut tumbuh besar dan semakin berguna bagi ikan-ikan laut.
Pada musim hujan yang berkepanjangan, air laut semakin naik. Banyak ikan ketakutan dengan isu banjir karena air laut semakin meluap, angin laut kencang, juga hujan turun tak kunjung reda.
“Bagaimana jika banjir terjadi?” kata Nemo si Ikan.
“Aku takut kita akan terseret kepermukaan laut. Tubuh kita yang kecil tidak akan bisa menahan pasang air laut. Kita akan terdampar dan terlempar kepinggir laut. Tubuh kita akan terbawa arus air laut ke daratan,” kata seekor anak ikan Paus.
Suatu hari, apa yang mereka perbincangkan terjadi. Air laut tiba-tiba pasang dan terjadi badai besar. Ikan-ikan dan hewan laut lain tidak bisa menahan kuatnya arus laut yang menerjang. Air itu menyeret tubuh mereka ke permukaan.
Banjir juga terjadi di daratan. Semua orang meneriakkan tsunami sambil berlarian. Namun, karang laut tidak terbawa arus laut yang menerjang itu. Tubuhnya kuat dan tetap tertancap di dasar laut. Ia tidak ikut terseret dan terbawa ke pinggir laut. Karang laut tetap bertahan ditempatnya.
Nasihat :Jadilah anak yang kuat dan pemberani. Hadapi dengan gagah berani cobaan hidup yang datang menerpa.