Ada seorang Putri bernama Aisyah. Ia adalah seorang istri yang taat dan setia kepada suaminya. Ia juga selalu mendengarkan perkataan suaminya. Namun, suatu hari, suaminya pulang dengan tangan kosong. Ia tidak membawa apa-apa, sehingga Aisyah tidak bisa membeli belanjaan ke warung untuk memasak. Padahal, mereka belum makan saat itu. Mereka hanya memiliki dua butir telur dan dua cangkir nasi. Aisyah pun memasaknya dan berharap agar itu cukup untuk makan siang. Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu rumah mereka.




“Siapa?” tanya Aisyah.
“Aku adalah Ilman, sahabat suamimu,” kata tamu itu. Aisyah segera memanggil suaminya dan mempersilahkan tamu itu masuk ke rumah. Kebetulan juga, ia sudah selesai memasak. Mereka pun berbincang lama, hingga suaminya bertanya kepada temannya ini.

“Apakah kamu sudah makan?” tanya sang suami.
“Belum,” jawab Ilman dengan jujur.
“Marilah makan siang bersama kami. Kebetulan istriku sudah selesai memasak,” ajak sang suami.
Aisyah menjadi cemas. Ia hanya mempersiapkan nasi dan dua telur seadanya. Sang suami dan Ilman pun masuk ke dapur. Aisyah pun segera berbohong pada suaminya saat diajak makan oleh sang suami. “Aku sudah makan. Kalian berdua makanlah.”

Setelah mendengar jawaban Aisyah, sang suami dan Ilman segera makan. Aisyah tidak mau mengecewakan tamu suaminya. Ditahannya rasa lapar dan berpura-pura sudak makan.
Malam hari, perut Aiysah sakit. Ia kelaparan. Suaminya heran melihat Aisyah. Akhirnya, Aisyah menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada suaminya.

“Begitu mulia hatimu, Aisyah.” Kata sang suami kagum. Tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu rumah mereka.
“Kami baru hajatan, Pak. Ini ada nasi, lauk, juga buah dari kami. Terima lah,” kata si pengetuk itu, yang ternyata tetangganya. Sang suami langsung tersenyum dan berterima kasih. Setelah tamu tetangganya pergi, ia langsung menjumpai istrinya.

“Ini adalah rezeki Tuhan untukmu. Kau tidak bisa makan nasi dan telur itu tadi siang, namun Tuhan memberikan makanan dan buah yang lebih lezat ini untukmu,” kata sang suami.

Nasihat :Perlakukanlah tamu yang datang kerumah kita dengan baik. Alangkah baiknya jika kita memuliakan tamu.